Bantentv.com – Pernahkah kamu merasakan kulitmu memerah hingga mengalami panas serasa terbakar? Bisa jadi kamu sedang mengalami “sunburn” atau terbakar matahari. Kulit terbakar matahari atau sunburn adalah kondisi yang dapat terjadi akibat terlalu lama terpapar sinar matahari ultraviolet (UV).
Seperti yang dikutip Banten TV dari berbagai sumber, pada dasarnya gejala sunburn pada setiap individu tergantung dengan phototype kulit serta durasi paparan sinar UV. Phototype kulit sendiri merupakan tingkat respons kulit seseorang terhadap paparan sinar matahari.
Untuk beberapa kasus, seseorang dengan kulit putih pucat lebih mudah mengalami kulit terbakar setelah terkena sinar matahari dalam jangka waktu pendek. Sementara, seseorang yang berkulit cokelat gelap cenderung lebih bisa menoleransi sinar matahari selama beberapa jam karena memiliki kadar melanin lebih tinggi.
Berikut beberapa jenis kulit yang dimiliki seseorang, berdasarkan kerentanannya terhadap sinar matahari yang dilansir dari siloamhospitals.com:
Putih pucat: Kulit dengan warna putih pucat dapat terbakar setelah terpapar sinar matahari selama 15–30 menit namun tidak berubah warna menjadi kecokelatan.
Kulit putih: untuk kulit putih, dapat terpapar sinar matahari selama 25–40 menit dan dapat berubah warna menjadi sedikit kecokelatan (kulit menjadi belang dan berbeda warna dengan bagian yang tertutup)
Kulit putih agak gelap: jenis kulit ini dapat terbakar setelah terpapar sinar matahari selama 30–50 menit dan dapat berubah warna menjadi kecokelatan.
Kuning langsat: Kulit dapat berubah warna menjadi kecokelatan setelah terpapar sinar matahari selama 40–60 menit namun cenderung lebih sulit terbakar jika dibandingkan dengan tipe-tipe kulit putih di atas.
Sawo matang: Kulit jenis ini, dapat berubah warna menjadi kecokelatan setelah terpapar sinar matahari selama 60–90 menit namun jarang terbakar.
Kulit cokelat gelap: Dapat berubah warna menjadi lebih gelap setelah terpapar sinar matahari selama 90–150 menit namun cenderung tidak terbakar.
Gejala yang timbul ketika kena sunburn adalah:
- Kemerahan pada kulit yang terbakar sinar matahari.
- Kulit membengkak.
- Iritasi kulit.
- Sensasi panas dan perih pada kulit.
Kulit melepuh.
Selain itu, pada kasus yang lebih parah, paparan sinar matahari berlebih juga dapat menyebabkan luka bakar, dehidrasi, hipertermia, syok, hingga berisiko mengancam nyawa. Untuk itu, kamu harus tau bagaimana cara mengatasi “sunburn” agar tidak semakin parah. Yuk simak berikut ini:
- Letakkan kompres dingin pada kulit yang terdampak
Cara ini diketahui dapat membantu meredakan rasa perih dan peradangan pada kulit yang terbakar oleh sinar matahari dan kulit akan merasakan sensasi dingin.
- Mandi dengan Air Sejuk
Salah satu cara mengatasi sunburn yang perlu dilakukan lainnya adalah mandi dengan air sejuk. Karena hal tersebut dapat meredakan rasa tidak nyaman pada kulit yang terbakar. Gunakanlah sabun mandi yang mengandung bahan lembut dan diformulasikan khusus untuk kulit sensitif.
- Menghindari Produk Pelembap yang Mengandung Petroleum
Menjaga kelembapan kulit merupakan hal yang harus dilakukan untuk menangani iritasi pada kulit akibat paparan sinar matahari. Namun, disarankan untuk menghindari produk pelembap yang mengandung petroleum karena bahan tersebut dapat memperparah gejala sunburn pada kulit. Hindari pula produk perawatan kulit yang mengandung bahan berakhiran-caine, misalnya seperti benzocaine, karena dapat menimbulkan reaksi alergi dan iritasi pada kulit.
- Mengoleskan Gel Lidah Buaya dan Yogurt
Gel lidah buaya mengandung mineral, enzim, antioksidan, vitamin C, dan vitamin E yang tinggi untuk dapat membantu melembapkan kulit yang terbakar. Cara pakainya yakni dengan mengoleskan gel lidah buaya pada kulit.