Sabtu, Oktober 12, 2024
BerandaInHouseFeatureKetindihan atau Sleep Paralysis, Berbahayakah Bagi Kesehatan?

Ketindihan atau Sleep Paralysis, Berbahayakah Bagi Kesehatan?

Bantentv.com – Siapa di antara kalian yang pernah mengalami kondisi rep-repan atau yang lebih dikenal dengan ketindihan?

Rasanya pasti tidak nyaman, dimana tubuh seolah-olah tidak bisa bergerak meskipun pikiran sudah sadar sepenuhnya. Banyak orang menggambarkan perasaan ini sebagai sesuatu yang menakutkan, bahkan sering kali disertai dengan halusinasi atau sensasi seakan ada sosok lain di sekitar.

Apakah kamu pernah mengalami hal seperti ini?

Rep-repan atau ketindihan setan dalam perspektif medisnya disebut sleep paralysis.

Hal tersebut memang sangat menakutkan bagi sebagian orang karena sering kali disertai dengan pengalaman halusinasi yang menyerupai kehadiran sosok ‘setan’ atau makhluk menakutkan lainnya.

Namun, sebenarnya sensasi menakutkan ini berasal dari rasa takut yang kita ciptakan sendiri yang terjadi di bagian amygdala otak.

Amygdala adalah pusat pengolahan emosi di otak, dan saat kita merasa cemas atau ketakutan, bagian ini dapat memperkuat perasaan tersebut. Sehingga menciptakan ilusi atau bayangan yang tampak nyata, padahal itu hanya hasil dari respons otak terhadap situasi yang kita alami saat sleep paralysis.

Lalu, apakah sleep paralysis atau Ketindihan akan membahayakan fisik manusia?

Dikutip dari laman Instagram Ekida Rehan yang diunggah pada Senin, 18/05/2020. “Sleep paralysis atau Ketindihan terjadi karena sementara tubuh kita gak bisa bergerak, gak bisa ngomong padahal sudah bangun dari tidur. Hal ini sering terjadi, akan tetapi tidak membahayakan fisik tubuh.” Ujar Ekida Rehan.

Jadi, pada saat kita tertidur otot tubuh kita lumpuh sementara, tapi kita tidak sadar kalau kita lagi tidur. Sleep paralysis terjadi pada 8% populasi, dan kebanyakkan dari pelajar.

Terdapat fase tidur yang bernama REM, kalau kita sudah bangun padahal REM nya belum selesai akan terjadi rileksasi pada otot manusia. Biasanya disertai dengan ngos-ngosan dan halusinasi, akan tetapi ini sifatnya sementara.

Sementara tidak menggangu sampai stres, pengobatannya masih belum ada. Tetapi bisa dengan pola tidur yang cukup yaitu 6 Sampai 8 jam.

Sleep paralysis tidak menyebabkan kerusakan fisik, jadi jangan terlalu stres dan takut. Justru dengan stres, kurang tidur, minum kopi, dan insomnia malah mencetus sleep paralysis sering terjadi.

Kalau misalkan lagi rep-repan atau sleep paralysis kita bisa terbangun jika ada yang menyentuh kita, atau dengan suara yang terdengar dan terkadang kita usaha sendiri untuk terbangun.

TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

DIBAGIKAN

KOMENTAR