Senin, Juli 14, 2025
BerandaRotasi Bumi Bergerak Lebih Cepat : Juli-Agustus Terasa Lebih Singkat

Rotasi Bumi Bergerak Lebih Cepat : Juli-Agustus Terasa Lebih Singkat

Bantentv.com – Rotasi Bumi diprediksi akan bergerak lebih cepat dari yang biasanya pada Juli dan Agustus 2025. Hal ini membuat hari-hari di periode tersebut menjadi lebih singkat.

Dikutip dari CNBC Indonesia, menurut pengamatan dari lembaga pemantau rotasi bumi IERS (International Earth Rotation and Reference Systems Service), pada 9 Juli 2025 diprediksi akan lebih pendek 1,30 milidetik dari Panjang hari normal (86.400 detik). Sementara 22 Juli dan 5 Agustus masing-masing akan lebih pendek 1,38 dan 1,5 milidetik.

Rotasi bumi yang bergerak lebih cepat dari biasanya disebabkan dari berbagai faktor, seperti perubahan muka air laut dan pergeseran yang terjadi di dalam Bumi.

Namun, ada faktor yang lebih besar, yaitu keadaan ketika bulan menjauh dari bumi dan saat kedua benda tersebut berinteraksi. Ketika hal tersebut terjadi, rotasi bumi akan melambat sekitar 1,8 milidetik per abad.

Baca juga: 83 Pejabat di Pemkab Pandeglang Dirotasi dan Dimutasi

Fenomena ini bukan kali pertama terjadi, pada tahun 2020 pun pernah terjadi, di tahun tersebut tercatat ada 28 hari terpendek sejak tahun 1960.

Bahkan setelah itu, di tahun 2024 tercatat hari terpendek dalam sejarah modern, durasi hari 1,66 milidetik lebih pendek dari hari biasanya yang berdurasi 86.400 detik.

Hal tersebut akan terjadi juga di tahun ini, 2025 tepatnya di bulan Juli dan Agustus. Ada tiga hari yang menjadi hari terpendek dalam setahun.

Fenomena ini dapat diprediksi oleh astronom, tetapi tetap dianggap mengejutkan. Sejak 1972, telah ditambahkan 27 detik kabisat untuk mengkompensasi perlambatan rotasi Bumi.

Namun sejak 2016, tidak ada satu pun detik kabisat yang dibutuhkan, dan IERS telah mengonfirmasi bahwa tidak ada detik kabisat yang akan ditambahkan tahun ini pada bulan Juni. Tak ada yang benar-benar yakin mengapa tren perlambatan ini berbalik arah dalam beberapa tahun terakhir.

“Tidak adanya kebutuhan untuk detik kabisat ini tidak terduga,” kata Judah Levine, fisikawan dari divisi waktu dan frekuensi di National Institute of Standards and Technology.

Sementara dikutip dari detikedu, Hal serupa juga disampaikan pakar rotasi Bumi di Universitas Negeri Moskow Rusia Leonid Zotov. Ia menyatakan penyebab percepatan rotasi Bumi tidak bisa dijelaskan.

“Tidak ada yang menduga hal ini. Penyebab percepatan ini tidak (bisa) dijelaskan. Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa itu (karena) sesuatu di dalam Bumi,” jelas Zotov.

Terkait fenomena ini, IERS sendiri akan terus memantau rotasi Bumi seperti biasa dan dapat memastikan seberapa pendek hari-hari di bulan Juli dan Agustus di tahun 2025 ini.

Erina Faiha Qothrunnada

TERKAIT