Bantentv.com – Pernahkah kamu melihat topi kecil yang ada di atas kepala Paus, Kardinal, atau Uskup? Apakah kamu pernah bertanya-tanya apa sih makna dan nama aksesoris seperti peci tersebut?
Peci yang ada di atas kepala yang sering digunakan oleh seorang Paus, Kardinal, atau Uskup bukan hanya sekadar aksesoris biasa. Namun terdapat makna dibaliknya.
Peci tersebut bernama Solideo atau Zucchetto berasal dari bahasa Latin Soli Deo, yang artinya “Hanya untuk Tuhan”.
Topi kecil menyerupai peci ini bukan hanya sekadar aksesoris saja, tapi simbol penghormatan yang hanya dilepas saat sedan berada di hadapan Tuhan, misalnya pada saat Misa-siaetikan sebagai tanda penghormatan “hanya kepada Tuhan”.
Baca juga : Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
Solideo atau Zuchetto ini memiliki warna yang berbeda-beda, yang mencirikan jabatan dari pimpinan umat. Warna putih untuk Paus, merah untuk Kardinal, dan ungu untuk Uskup, ada juga warna hitam untuk imam biasa.
Jadi jika kamu melihat Solideo yang dipakai di atas kepala pada pimpinan umat Kristiani, dan ingin tahu jabatannya, kamu bisa lihat dari Solideo yang mereka pakai.
Bagi umat Katolik, Solideo bukan hanya aksesoris penutup kepala saja, tapi melambangkan kerendahan hati, pengabdian, dan tradisi panjang Gereja Katolik Roma yang sudah bertahan lama selama berabad-abad.
Tak hanya Solideo yang menggambarkan para pimpinan umat Katolik tersebut, ada juga pakaian yang bisa membedakan jabatan dari mereka.
Mitra
Salah satu pakaian Paus yang palinh dikenal adalah mitra, topi yang berbentuk mahkota dengan hiasan emas. Mitra hanya boleh digunakan oleh laki-laki yang berpangkat Uskup atau lebih tinggi. Meski demikian, mitra juga sering kali dikaitkan dengan Paus.
Ada tiga jenis mitra, pertama mitra simplex berwarna putih polos dikenakan pada acara-acara khidmat seperti pemakaman. Lalu ada mitra auriphrygiata yang dihiasi emas, dan dikenakan selama acara-acara pertobatan. Terakhir mitra pretiosa yang dihiasi dengan batu-batu mulia, dan dikenakan pada hari raya dan hari Minggu.
Stola dan Pallium
Pakaian yang biasa digunakan pada pimpinan umat Katolik selanjutnya adalah Stola dan Pallium. Biasanya para pendeta Katolik yang memakai stola yang merupakan potongan kain selebar 5-10 sentimeter dan panjangnya sekitar 2,4 meter.
Stola ini disulam dengan simbol-simbol Kristen, terutama salib. Stola biasanya dikenalan dengan disilangkan atau dibiarkan menggantung secara vertikal. Sementara ada Pallium yang mirip dengan Stola, semacam selempang collar yang terbuat dari wol domba dengan potongan vertikal yang tergantung di bagian depan dan belakangnya.
Paus sendiri menganugerahkan pallium kepada Uskup dan Uskup Agung sebagai simbol persatuan antara mereka.
Cassock
Cassock atau jubah, tidak lagi dikenakan secara meluas seperti dahulu. Seperti dicatat oleh Beliefnet, cassock masih dianggap sebagai “seragam” bagi para pendeta Katolik. Adapun, Cassock yang dikenakan paus melambangkan kesatuannya dengan gereja. Kebanyakan cassock berwarna hitam dipakai oleh para pendeta berpangkat tinggi seperti kardinal. Namun, cassock berwarna yang digunakan Paus yakni berwarna putih sebagai simbol otoritas dan keunikannya di dalam gereja.
Mozzetta
Mozzetta adalah jubah tradisional pau yang cukup unik. Bisa dibilang, mozzetta adalah jubah pendek sepanjang siku, dan biasanya dikenakan bersama stola. Mozzetta biasanya dikenakan sebagai bagian dari pakaian paduan suara paus, yang digunakan untuk kebaktian umum dan saat memimpin doa bersama.
Mozzetaa adalah salah satu pakaian paling simbolis yang dikenakan oleh Paus, karena punya simbol otoritas dan kedaulatan tertinggi atas gereja.