Bantentv.com – Meski sempat tertunda karena ancaman bom, pemulangan jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya dari Arab Saudi tetap berjalan lancar dan aman. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, Minggu 22 Juni 2025.
“Setelah mendapat izin terbang kembali, pesawat diberangkatkan menuju Surabaya pada Minggu dini hari pukul 03.30 WIB dan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Juanda pukul 08.00 WIB,” ujarnya.
Lukman juga menyampaikan bahwa penanganan insiden ini dilakukan sesuai protokol kontinjensi keamanan penerbangan, sebagaimana pada kasus serupa sebelumnya.
“Pesawat dinyatakan aman dan kami langsung fasilitasi Jemaah dengan akomodasi hotel, konsumsi, dan pendampingan selama proses berlangsung,” kata Lukman.
Sebagai langkah antisipatif, Ditjen Hubud juga memperkuat koordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk meningkatkan keamanan penerbangan selama periode haji.
Baca juga: Tanggap Darurat Ancaman Bom, Saudi Airlines Mendarat Mendadak di Kualanamu
Ditjen Hubud menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim yang bergerak cepat dan professional.
Serta menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama dalam seluruh layanan penerbangan, baik domestik maupun internasional.
Mendarat Darurat di Kualanamu Medan
Sebelumnya, jemaah yang berjumlah 376 orang terbang menggunakan pesawat Saudi Airlines SV 5688 dengan rute Jeddah–Muscat–Surabaya.
Namun, saat pesawat melintas, petugas Air Traffic Control (ATC) Jakarta menerima informasi dari Kuala Lumpur ACC bahwa pesawat tersebut mendapat ancaman bom melalui sambungan telepon.
Menanggapi situasi tersebut, pilot segera mengalihkan rute ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan, untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang dan kru.
Pesawat mendarat darurat dengan aman pada pukul 09.27 WIB dan langsung ditangani oleh tim gabungan, Gegana Polri, TNI, Aviation Security, serta otoritas bandara.
Seluruh kru dan penumpang menjalani pemeriksaan menyeluruh, termasuk kabin dan kompartemen kargo.
Setelah prosedur keamanan selesai, otoritas bandara menyatakan pesawat dalam status hijau pada pukul 16.30 WIB, karena tidak ditemukan adanya bahan berbahaya atau bukti teror.
“Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, pihak keamanan menyatakan bahwa ancaman tersebut merupakan hoaks,” tandasnya.