Serang, Bantentv.com – Direktur Visi Nusantara, Subandi Musbah, menerima penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Provinsi Banten Tahun 2025 untuk kategori Life Achievement.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Komisi Informasi (KI) Provinsi Banten dalam acara yang berlangsung di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, pada Rabu, 12 November 2025.
Usai acara penganugerahan, Subandi menyampaikan pandangannya bahwa keterbukaan informasi publik sejatinya merupakan alat penting untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.
Menurutnya, transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi hanya dapat tercapai apabila publik turut memberikan tekanan positif. Di titik inilah peran civil society menjadi nyala kecil yang menjaga bara demokrasi agar tidak padam.
“Publik pun memiliki tanggung jawab yang sama pentingnya. Keterbukaan informasi tak akan berarti jika masyarakat hanya menjadi penonton. Peran publik menggunakan informasi itu untuk berpartisipasi, mengkritisi, dan memberi masukan terhadap kebijakan,” ujarnya.
Subandi Musbah menilai, partisipasi masyarakat dalam membaca laporan pembangunan, mengikuti musyawarah desa, atau menyampaikan kritik berbasis data merupakan wujud nyata demokrasi yang hidup
“Kita sering mendengar tentang good governance, atau pemerintahan yang baik. Namun, tak ada pemerintahan yang baik tanpa keterbukaan. Dan tak ada keterbukaan tanpa masyarakat yang peduli. Semua ini saling berkait,” tambahnya.
Baginya, keterbukaan informasi adalah kerja bersama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan publik.
Baca Juga: Ratu Zakiyah Bakal Terapkan Transparansi Pemerintah dan Good Governance di Pemkab Serang
Pemerintah membuka akses, civil society menjaga transparansi, sedangkan publik memastikan akuntabilitas berjalan. Kesadaran kolektif inilah yang kini mulai tumbuh di banyak daerah.
Penghargaan yang diberikan oleh Komisi Informasi, lanjutnya, bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi tolok ukur sejauh mana badan publik telah berkomitmen terhadap prinsip transparansi.
“Lebih dari itu, penghargaan ini juga menjadi bentuk apresiasi bagi kerja-kerja civil society. Sebab di balik meningkatnya skor keterbukaan informasi sebuah daerah, ada kerja sunyi para aktivis, jurnalis, dan komunitas yang terus mendorong agar setiap data dibuka,” ungkap Subandi.
Ia menilai perjuangan keterbukaan informasi tidak berhenti di meja penganugerahan. Masih banyak ruang yang harus diterangi, data yang perlu dibuka, serta masyarakat yang perlu disadarkan akan haknya terhadap informasi publik.
“Bagi saya pribadi, penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan, tapi justru awal dari tanggung jawab baru. Karena setiap penghargaan sejatinya merupakan pengingat. Bahwa perjuangan keterbukaan informasi belum selesai,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Subandi Musbah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Komisi Informasi Banten, rekan jurnalis, aktivis, dan masyarakat sipil yang terus menyalakan semangat transparansi di tengah tantangan zaman.
“Terakhir, saya merasa terhormat telah menerima Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025. Penghargaan ini bukan semata-mata pengakuan pribadi, tetapi bentuk apresiasi atas kerja kolektif banyak pihak yang selama ini berjuang menjaga transparansi dan akuntabilitas,” katanya.