Lebak, Bantentv.com – Satu keluarga miskin di Kabupaten Lebak, tinggal di rumah kumuh dengan kondisi memprihatinkan. Rumah yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu tersebut kini sudah mulai rapuh hingga nyaris roboh. Ironisnya rumah ini tidak memiliki fasilitas MCK dan sanitasi air bersih.
Di rumah berkuran 4 kali 5 meter tersebut Mulyati tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih kecil. Bahkan saat terjadi hujan lebat mereka terpaksa mengungsi ke rumah tetangga.
Dinding serta bangunannya terbuat dari kayu dan anyaman bambu yang sudah lapuk, bahkan di setiap sudut bangunannya pun terlihat bolong dan rusak sehingga terpaksa ditutupi kain usang dan baliho. Sementara di bagian lantai rumah hanya beralaskan tanah. Tidak saja nyaris roboh, namun rumah juga terlihat kumuh dan tidak layak untuk dihuni.
Ironisnya rumah tersebut tidak memiliki dapur, MCK dan sanitasi air bersih sehingga terpaksa mencuci di depan rumah. Lebih mirisnya lagi kondisi rumah berada tepat di pinggir aliran Sungai Ciujung sehingga dikhawatirkan jika terjadi hujan lebat, kemudian air pasang dan menerjang rumahnya.
Menurut Aan, suami Mulyati untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dirinya hanya mengandalkan dari hasil mencari ikan dengan hasil yang tak seberapa yakni 20 ribu rupiah perhari.
“Sehari-hari kita ngandelin dari hasil cari ikan di sungai,” ungkap Aan.
Hal senada juga di katakan oleh Mulyati, istri Aan hanya bisa pasrah dengan nasib yang dialami keluarganya.
“Saya Cuma bisa pasrah sama nasib,” ujar Mulyati.
Pasangan suami istri ini berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk keperluan sehari-harinya. (nano/red)