Jumat, November 14, 2025
BerandaBeritaGubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Tanggapi Demo Aksi Warga Pati

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Tanggapi Demo Aksi Warga Pati

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Aksi demo warga Pati masih berlanjut dan makin memanas, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menanggapi demo tuntutan Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.

Luthfi mengatakan, permintaan mundurnya bupati ada mekanisme yang berlaku dan melibatkan lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Ya itu tanyakan ke sana. Mekanismenya harus DPRD,” ungkap Luthfi di keterangan media nasional.

Meski demikian, ia mempersilahkan warga untuk menggelar aksi unjuk rasa, karena hal tersebut adalah hak setiap warga negara.

Namun, ia meminta aksi tersebut tetap berjalan damai, tak mengganggu ketertiban umum dan pelayanan kepada masyarakat.

“Silakan demo, cuma jangan sampai mengganggu ketertiban umum, kemudian mengganggu pelayanan masyarakat. Pemerintahan berjalan, mekanisme demokrasi harus jalan,” kata Luthfi.

Luthfi juga mewanti-wanti kepada Bupati Pati dan jajaran Muspida untuk bisa menyerap aspirasi masyarakat dengan menjaga situasi tetap kondusif.

“Karena salah satu faktor indikasi investasi adalah situasi kondusif. Dan saya yakin kita mampu, karena Jawa Tengah adalah tepo silo, gotong-royong kita cukup tinggi,” katanya.

Pada aksi demo yang berlangsung hari ini setidaknya ada ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang turut melakukan unjuk rasa untuk menuntut Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya.

Mereka menilai Bupati Pati adalah pemimpin yang arogan. Aksi unjuk rasa tersebut dilaksanakan di kawasan Alun-alun Kota Pati, tepatnya di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati.

Baca Juga: Demo Pati Ricuh, Bupati Tak Kunjung Datang

Unjuk rasa warga Pati bermula munculnya kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Kebijakan itulah yang membuat ramai, ditambah adanya pernyataan Bupati Pati Sudewo yang menantang warga dengan mempersilahkan berunjuk rasa hingga 5.000 ataupun 50.000 orang sekalipun.

Warga akhirnya melakukan aksi donasi dengan mengumpulkan air mineral kemasan berdus-dus dan dijajarkan sepanjang jalur trotoar depan pendopo Kabupaten Pati.

Pada akhirnya di siang hari hingga petang, unjuk rasa tersebut berakhir ricuh hingga pelamparan kepada petugas, dan disambut dengan gas air mata sehingga terpaksa dibubarkan.

Bahkan banyak warga hingga wartawan yang tumbang dalam aksi tersebut.

Editor : Erina Faiha Qothrunnada

TERKAIT

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.

- Advertisment -