Bantentv.com – Sampah menjadi masalah lingkungan terbesar yang kita hadapi saat ini atau bahkan hingga di masa yang akan datang. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa 44,37% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga.
Masih sedikit rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya, lebih banyak yang mengatasi sampah dengan cara dibakar padahal sampah rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan kerusakan dan kesehatan lingkungan karena hampir setiap harinya rumah tangga menjadi produsen tertinggi bagi sampah organik maupun anorganik.
Tidak hanya rumah tangga, setiap individu pasti turut andil dalam memproduksi sampah. Bertambahnya populasi atau jumlah penduduk, maka produksi sampah akan terus cenderung menumpuk.
Sampah yang ditimbun bisa mendatangkan penyakit, menimbulkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, hingga dapat merusak pemandangan karena menurunkan nilai estetika di tempat tersebut.
Sampah dapat menjadi rezeki ataupun bencana tergantung bagaimana setiap individu menyikapinya. Simak praktik 3M ini yang dapat menghasilkan uang dari sampah.
- Menukar sampah dengan uang di aplikasi Bank Sampah
Bank sampah memiliki konsep manajemen layaknya perbankan yang menjadi ruang bagi pengumpulan sampah kering yang akan dikelola dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, and Recycle). Sampah yang ditabung akan dikalkulasi menjadi uang yang bisa ditarik oleh pihak penyetor atau nasabah Bank Sampah.
- Membuat pupuk kompos dari sampah organik
Pupuk kompos yang berasal dari sampah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, daun kering, atau dari ampas parutan kelapa. Dengan membuat pupuk kompos dapat menghasilkan uang dengan cara menjual kepada petani lain atau bisa dengan membuka jasa pembuatan pupuk kompos.
- Mendaur ulang sampah anorganik
Sampah anorganik dapat di daur ulang menjadi kerajinan yang unik sehingga memiliki nilai jual, seperti; vas bunga, bingkai foto, tempat pensil, hiasan dinding, pot bunga, kap lampu, dan lain sebagainya.
Selain menjadikan sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis, mengelola sampah yang berkelanjutan akan meningkatkan kehidupan yang lebih sehat, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga kita bisa menjadi pahlawan lingkungan terhadap permasalahan sampah.(mg-ayla/red)