Pandeglang, Bantentv.com – Proses rekutmen tenaga kerja untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan dan Cilograng di Provinsi Banten tengah menuai sorotan tajam dari Komisi V DPRD Banten.
Kekisruhan terjadi setelah sejumlah peserta yang telah dinyatakan lolos seleksi bahkan sudah menandatangani kontrak kerja, mengaku diberhentikan secara sepihak oleh panitia seleksi (pansel) hanya melalui sambungan telepon.
Anggota Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa, menyatakan kekecewaannya atas persoalan ini. Ia menegaskan bahwa sebelumnya DPRD Banten telah mengeluarkan rekomendasi agar proses rekutmen dilakukan secara transparan, akuntabel, dan mengutamakan putra-putri daerah yang tinggal di sekitar rumah sakit tersebut.
Baca juga: Pemprov Banten Buka Perekrutan Pegawai RSUD Cilograng dan Labuan
Yeremia juga menduga adanya oknum yang menjadi pemicu kisruh dalam proses rekutmen ini. Ia memastikan bahwa permasalahan tersebut telah disampaikan secara langsung kepada Gubernur Banten, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk segera ditindaklanjuti.
“Namun saya kira dalam proses ini ada oknum yang menyebabkan kekisruhan dalam proses rekutmen. Saya yakin Pak Gubernur telah mendengar hal ini, dan kami juga sudah menyampaikan kepada BKD serta Dinas Kesehatan agar segera menindaklanjutinya,” jelas Yeremia.
Meski demikian, Yeremia memastikan bahwa keberadaan masa sanggah dalam proses rekutmen tidak akan mengganggu rencana operasional RSUD Labuan dan Cilograng yang diharapkan bisa segera melayani masyarakat.
Siti Anisatusshalihah