Minggu, April 20, 2025

Kisah Pilu Mang Asep, Yang Tidak Memiliki Akses Jalan Kerumahnya Dibalik Pembangunan RSU Tigaraksa

Tangerang, Akses jalan menjadi sesuatu yang penting bagi warga dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Mereka dapat leluasa keluar masuk rumah untuk melakukan kegiatannya tanpa ada gangguan.

Namun, beberapa warga harus mengalami kejadian tidak menyenangkan karena akses jalan menuju rumahnya ditutup. Penyebabnya bervariasi. Ada yang ditutup lantaran konflik pribadi antar tetangga dan ada pula karena tanah yang menjadi akses yang akan dibangun Rumah Sakit Umum Tigaraksa.

Kisah ini terjadi pada seorang pekerja buruh serabutan dan kuli bangunan, diusianya yang mulai menua. Mang Asep (52), hanya bisa meratapi nasib saat satu-satunya akses jalan menuju ke rumahnya diblokade bahkan tidak disiskan jalan untuk berjalan kaki, dan bahkan disamping rumahnya terdapat makam keluarga, yang akses jalannya pun ditutup oleh pihak pemborong, Kabar ini pun sempat membuat heboh warga Keluruhan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (23/3/2022).

Mang Asep mengatakan, akses jalan itu sebenarnya sudah ada dari dulu. Jalan itu yang setiap hari digunakan untuk masuk dan keluar rumah. Namun, tiba-tiba pemborong menutup akses jalan tersebut meski sebelumnya tidak ada masalah.

Sebenarnya, kami pernah melakukan inisiasi membicarakan akses jalan tersebut, kepada pihak pemborong, dengan niat agar bisa membayar tanah, namun karena pemborong mematok harga terlalu murah, dan saya pun tidak bisa menjualnya.

“Saya mau harga tanah saya dibayar dengan harga yang sesuai dengan keinginan saya, karena saya menjual tanah untuk membeli tanah kembali dan membangun rumah tempat tinggal saya, untuk berteduh dan istirahat bersama keluarga saya, namun. mereka mematok harga bisnis, kita tidak mampu membayarnya, padahal kita minta dengan harga yang sewajarnya,” ungkapnya.

Kasus ini sudah dilakukan mediasi hingga beberapa kali namun tidak menemukan solusi. Kepala Kelurahan Tigaraksa juga pernah berkoordinasi dengan pemborong, untuk tidak melakukan penutupan jalan tersebut. Bahkan pemilik rumah pernah memohon kepada pemborong tanah untuk bisa diberikan akses jalan, tapi sampai saat ini tidak diberikan.

Perlu diketahui, Mang Asep seorang pria lanjut usia yang tinggal bersama istri, anak dan kakanya, sangat berharap bisa memiliki akses jalan yang bisa dilalui untuk berjalan kaki, namun sampai dengan hari ini tidak ada akses jalan yang bisa dilalui.

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga