Serang, Bantentv.com – Sebanyak enam anak di Kota Serang yang berstatus pelajar mengalami bullying. Bullying terjadi di lingkungan sekolah mereka dan telah ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang.
Bullying merupakan perilaku menyakiti, merendahkan atau menindas yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali. Bullying sendiri kini menjadi perhatian serius oleh berbagai pihak, jika tidak ditangani, maka berdampak fatal terhadap korbannya.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Serang di tahun 2025 menunjukkan ada enam pelajar menjadi korban bullying oleh rekan-rekannya di sekolah. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding tahun 2024 sebanyak 5 kasus.
Dari enam korban bullying yang ditangani pihak DP3AKB Kota Seran, sebagian besar adalah pelajar di sekolah menengah pertama. Bullying ini terjadi di lingkungan sekolah.
Kepala DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan menjelaskan enam anak korban bullying telah ditangani pihaknya untuk dilakukan pendampingan. Bullying terjadi di lingkungan sekolah karena faktor kenakalan remaja. Jika tidak dilakukan pendampingan, maka bisa saja korban menjadi pribadi yang pendendam.
“Enam anak korban bullying sudah kami tangani dan diberikan pendampingan agar kondisi psikologis mereka pulih,” kata Anthon.
Terhadap pelaku dan korban, menurut Anthon, penyelesaian dilakukan dengan diversi. Tidak dibawa ke jalur hukum, karena pelaku dan korban adalah anak – anak.
“Penyelesaiannya melalui diversi, tidak kami bawa ke jalur hukum, karena baik pelaku maupun korban adalah anak-anak,” tuturnya.
Anthon menambahkan, pihak DP3AKB Kota Serang terus berupaya melakukan sosialisasi pencegahan terhadap anak, khususnya pelajar, agar menghindari bullying. Aksi bullying bisa menjadikan korbannya sakit hati dan menjadi seorang pendendam.
Editor : Erina Faiha