Jumat, November 14, 2025
BerandaBeritaInternasionalIndonesia–Norwegia Perkuat Kerja Sama Karbon, 12 Juta Ton CO₂e Siap Ditransaksikan

Indonesia–Norwegia Perkuat Kerja Sama Karbon, 12 Juta Ton CO₂e Siap Ditransaksikan

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Indonesia resmi memasuki fase baru dalam perdagangan karbon global dengan memulai implementasi Article 6.2 Perjanjian Paris melalui skema perdagangan karbon internasional berbasis teknologi.

Langkah strategis ini ditegaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) sebagai komitmen nyata pemerintah dalam memperkuat aksi mitigasi perubahan iklim.

Tonggak penting ini ditandai dengan penandatanganan Framework Agreement antara PT PLN (Persero) dan Global Green Growth Institute (GGGI), sebagai bagian dari kerja sama bilateral Indonesia–Norwegia.

Melalui kesepakatan tersebut, Indonesia akan menyalurkan hasil mitigasi emisi sebesar 12 juta ton CO₂e dari berbagai proyek energi terbarukan.

Baca Juga: Indonesia Jadi Mitra Strategis Inggris dalam Perubahan Iklim dan Ekonomi Hijau

Perjanjian ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi Generation-Based Incentive (GBI) Programme, serta kelanjutan konkret dari kolaborasi yang sebelumnya disepakati antara KLH/BPLH dan Kementerian Iklim serta Lingkungan Norwegia.

“Kami memandang kerja sama ini bukan akhir, tetapi awal dari fase implementasi nyata. Indonesia ingin memastikan pasar karbon yang dibangun berintegritas tinggi, transparan, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat serta lingkungan,” ujar Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq.

Penandatanganan Framework Agreement PLN–GGGI membuka jalan menuju kesepakatan lanjutan berupa Mitigation Outcome Purchase Agreement (MOPA) yang dijadwalkan ditandatangani pada akhir Desember 2025.

Jika terlaksana, Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang menjalankan perdagangan karbon internasional berbasis Article 6.2 dengan teknologi energi bersih sebagai fondasi utamanya.

Langkah ini juga akan mendorong perluasan mekanisme pasar karbon nasional menuju sektor teknologi rendah emisi.

Selama lebih dari satu dekade, kolaborasi Indonesia–Norwegia berfokus pada pendekatan Nature-Based Solutions (NBS) melalui skema Result-Based Contribution (RBC) senilai USD 260 juta untuk mendukung pengelolaan hutan.

Dengan transisi menuju solusi berbasis teknologi, Indonesia kini memperkuat posisinya sebagai negara yang memadukan inovasi dan konservasi dalam upaya mencapai target emisi nasional.

Editor AF Setiawan
TERKAIT
- Advertisment -