Senin, Desember 9, 2024
BerandaBeritaDua Tersangka Kasus Suap Pembangunan TPT Bronjong DLH Kota Cilegon Ditangkap

Dua Tersangka Kasus Suap Pembangunan TPT Bronjong DLH Kota Cilegon Ditangkap

Serang, Bantentv.com – Ditreskrimsus Polda Banten berhasil menangkap dua tersangka kasus suap atau gratifikasi pada pekerjaan Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) Bronjong di Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon Tahun Anggaran 2023 dengan nilai pekerjaan Rp 1,4 Milyar.

Saat dikonfirmasi Dirreskrimsus Polda Banten Kombes Pol Yudhis Wibisana menjelaskan bahwa berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/A/27/VII/2024/SPKT/ Polda Banten, tanggal 12 Juli 2024 dan Laporan Polisi Nomor: LP/A/30/VIII/2024/SPKT/ Polda Banten, tanggal 30 Juli 2024, Ditreskrimsus menetapkan dua tersangka yakni MF selaku Direktur CV. Arif Indah Permata dan GG selaku PPK Sekretaris Dinas.

“Dalam perkara ini penyidik telah menetapkan dua tersangka GG selaku PPK/mantan Sekretaris Dinas LH Kota Cilegon dan MF selaku Direktur CV Arif Indah Permata,” katanya pada Jumat 8 November 2024.

Selanjutnya Yudis menyampaikan modus operandi yang dilakukan oleh kedua tersangka tersebut. Tersangka MF selaku direktur CV Arif Indah Permata bertemu dengan GG, sebelum proses pengadaan atau pekerjaan dimulai dengan dipertemukan atau diantar oleh saksi AF dan pada pertemuan itu ada beberapa kesepakatan untuk CV Arif Indah Permata agar bisa mendapatkan pekerjaan itu harus memberikan sukses Fee sebesar 15% dari nilai pekerjaan.

“Kesepakatan itu terjadi mulai dari pemberian uang kepada GG selaku PPK dengan cara transfer Bank dan ada juga yang tunai sebelum pekerjaan di laksanakan sehingga pada akhirnya pekerjaan itu dilaksanakan oleh CV Arif Indah Permata kurang lebih Rp400 jutadiberikan secara bertahap ada Trasfer Bank dan tunai,” jelas Dirreskrimsus,” terangnya.

Modus PPK dan Penyedia untuk memuluskan dan memudahkan supaya pekerjaan TPT Bronjong itu bisa didapat dan dilaksanakan oleh CV Arif Indah Permata yaitu PPK dan Penyedia bersepakat untuk merubah Rencana Umum Pengedaan (RUP) yang semula lelang umum menjadi E-Catalog, dimana perubahan RUP itu tanpa sepengetahuan dari Pengguna Anggaran (PA) karena kalau RUP tidak dirubah terlebih dahulu proses E-Catalog tidak bisa dilaksanakan.

“Sehingga untuk memenangkan CV Arif Indah Permata jadi lebih mudah yaitu PPK tingga klik atau pesan pilih penyedia CV Arif Indah Permata tidak melalui proses lelang,” tambahnya.

Akibat perbuatannya kedua tersangka dikenakan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b Pasal 11 dan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 Jo UU Nomor 20 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kedua tersangka sudah dilakukan proses penahanan untuk tersangka MF sudah 14 hari sedangkan untuk GG sudah 8 hari. Berkas Perkara sudah dilakukan tahap 1 ke Kejati Banten pada Rabu tanggal 06-11-2024,” tutupnya. (imron/red)

TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

DIBAGIKAN

KOMENTAR