Selasa, April 29, 2025

Indonesia ‘Supermarket Bencana’, Masyarakat Diminta Gotong Royong Hadapi Risiko Bencana

Serang, Bantentv.com – Indonesia memiliki risiko bencana yang sangat besar sehingga menjadi salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi di dunia dan disebut sebagai ‘supermarket bencana’. Untuk itu, gotong royong dalam menghadapi risiko bencana perlu ditingkatkan agar meminimalisir korban. Hal tersebut terungkap dalam Dialog Khusus Bersama Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI yang tayang di Banten TV, Sabtu, 16 April 2022 Pkl. 18.30 Wib.

Dalam dialog tersebut hadir sebagai narasumber, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo RI, Wiryanta, Koordinator Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami, Iman Facturrohman, dan Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana.

Koordinator Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami, Iman Facturrohman, mengatakan Indonesia disebut sebagai ‘supermarket bencana’ karena semua jenis bencana ada di Indonesia seperti longsor, gempa bumi, tsunami, cuaca ekstrem dan lain sebagainya.

Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik yang secara geografis dan klimatologi mempunyai tantangan besar untuk melindungi dan memperkuat masyarakat dari ancaman risiko bencana. Selain itu, Indonesia berada tiga lempeng tektonik besar yang terus bergerak, yaitu lempeng Indo Australia di bagian selatan, lempeng Samudera Pasifik di sebelah timur, lempeng Eurasia di sebelah utara (dimana disebagian besar wilayah Indonesia) dan disertai daerah aliran sungai (5.590 DAS) mengakibatkan risiko bencana geologi seperti gempabumi, tsunami, erupsi gunung api (127 gunung api aktif) maupun gerakan tanah/longsor.

“Indonesia diapit 3 lempeng tektonik besar yang terus bergerak dan bisa berpotensi kegempaan,” ungkap Iman.

“Kegempaan sendiri di Indonesia punya 10 segmen megatrust. Ada 295 sesar aktif yang sudah teridentifikasi, dan sesar aktif itu sumber gempa di Indonesia,” lanjut Iman.

Sementara itu, diungkapkan Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo RI, Wiryanta, menindaklanjuti pernyataan BMKG dimana Indonesia sebagai ‘supermarket bencana’, maka harus disikapi dengan bijak yakni dengan komunikais yang baik antar lintas sektor, baik masyarakat, pemerintah, pihak swasta dan lainnya.

“Dengan potensi bencana di Indonesia, hendaknya jangan dijadikan suatu hal untuk membuat gaduh dan panik, melainkan bagaimana kita lebih tangguh dalam menghadapi risiko bencana tersebut,” jelas Wiryanta.

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga