Serang, Bantentv.com – Para petani rumput laut di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, tengah menghadapi tantangan berat akibat turunnya harga jual rumput laut kering di pasaran.
Dalam dua bulan terakhir, harga yang sebelumnya stabil di kisaran Rp25.000 per kilogram kini merosot menjadi Rp15.000. Penurunan ini tentu berdampak besar pada pendapatan petani, yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil panen komoditas tersebut.
Desa Lontar, khususnya Kampung Berambang, dikenal sebagai salah satu sentra penghasil rumput laut di wilayah Banten.
Di daerah ini, satu kelompok tani dapat menghasilkan panen minimal dua ton setiap kali musim panen tiba. Namun, turunnya harga membuat hasil panen yang melimpah tidak berbanding lurus dengan keuntungan yang didapatkan.

Sahrul, seorang petani rumput laut di Kampung Berambang, mengungkapkan kekhawatirannya.
“Untuk sekarang ini keuntungannya tipis, harganya di pasaran sedang anjlok, jadi kami bahkan bisa merugi karena tidak sesuai dengan biaya pembelian bibit hingga saat pengeringannya nanti,” jelasnya.
Menurutnya, bukan hanya petani yang merugi, tetapi juga para tengkulak lokal yang ikut terdampak.
Komoditas rumput laut memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai sektor, mulai dari industri pangan seperti agar-agar dan pewarna makanan, hingga nonpangan seperti kosmetik dan tekstil.
Baca juga: Harga Jual Padi di Tingkat Petani Anjlok, Gabah Dihargai Rp4.500 Perkilo
Kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta antioksidan yang tinggi menjadikan rumput laut sebagai bahan baku yang penting dan serbaguna.
Meskipun menghadapi penurunan harga, para petani tetap menjalankan budidaya rumput laut karena menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian utama bagi warga sekitar.
Mereka berharap agar harga kembali stabil dalam waktu dekat, sehingga kegiatan pertanian ini dapat memberikan hasil yang layak dan menguntungkan.
Siti Anisatusshalihah