Lebak, Bantentv.com – Tingginya harga kelapa parut yang menembus Rp20.000 di pasaran dalam beberapa bulan terakhir ini membuat para pelaku usaha kecil atau kue tradisional di Kabupaten Lebak menjerit.
Pasalnya, kelapa yang merupakan sebagai bahan baku utama kue pancong ini harganya masih melambung. Alhasil keuntungan para pedagang kue tradisional itu menurun, terutama bagi pelaku usaha kecil.
Salah satu pedagang kue pancong yang mangkal di kawasan Pasar Tradisional Rangkasbitung samu mengaku, naiknya harga kelapa di pasaran berdampak pada omset pendataan menurun.
Baca juga : Harga Kelapa Masih Tinggi, Pedagang Keluhkan Sulitnya Pasokan
Bisanya dirinya mendapat omset sekitar Rp 150 ribu setiap harinya. Namun, di tengah naiknya harga kelapa omset pendapatan menurun rp 110 ribu perhari.
“Waktu sebelum puasa mah Rp7.000, saya seharinya pake kelapanya 7 butir sehari, tapi karena harga kelapa yang naik ini saya merasa keberatan dan keuntungan malah berkurang,” ujar Samu pedagang kue pancong.
Sebelum harga kelapa melonjak tajam di pasaran. Setiap hari dirinya menggunakan 10 hingga 15 buah kelapa parut dengan tambahan tepung terigu 20 kg untuk memproduksi kue pancong. Namun kini ia hanya mampu membeli 7 buah kelapa dengan 4 kg tepung terigu.
Erina Faiha Qothrunnada