LEBAK – Ratusan perajin tahu tempe di Lebak melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari yakni mulai Senin (212) hingga Rabu (23/2). Para perajin tahu tempe menghentikan produksinya lantaran imbas melambungnya harga kedelai impor.
Hingga saat ini harga kedelai di pasaran sudah mencapai Rp11.500 hingga Rp12.000 perkilogram dari harga sebelumnya Rp7.500 perkilogram.
Menurut Toto, salah satu perajin tahu aksi mogok produksi tahu ini akan dilakukan selama tiga hari kedepan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes dengan kenaikan harga kedelai yang tidak sesuai dengan harga jual di pasaran. Dengan kenaikan harga kedelai ini membuat pendapatan perajin tahu-tempe terpuruk bahkan terancam gulung tikar.
Dikatakan Toto, sebelum melakukan aksi mogok produksi, para perajin tahu juga sudah mencoba untuk mengubah ukuran tahu maupun tempe yang dijualnya menjadi lebih kecil agar tidak merugi. Namun bukannya tahu terjual, justru tidak laku bahkan banyak protes dari konsumen.
“Ukuran tahu tempe udah diperkecil ukurannya agar tidak merugi, tapi ternyata tidak laku karena konsumen kecewa,” ungkapnya.
Selain itu, para perajin juga harus mengistirahatkan tiga belas karyawannya. Para perajin tahu berharap harga kedelai bisa kembali normal sehingga produksi tahu tempe dapat kembali berjalan seperti sebelumnya.(ano/red)