Serang, Bantentv.com – Gunung Anak Krakatau yang berada di Perairan Selat Sunda kembali mengalami erupsi. Bahkan, erupsi terjadi selama dua hari.
Dari pengamatan visual CCTV yang yang berada di kepulauan Krakatau, GAK yang berlokasi di perairan selat sunda terpantau mengalami erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik yang berwarna kelabu ke udara dengan ketinggian kolom abu mencapai 2000 meter dari puncaknya.
Aktivitas ini terpantau dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 20-30 milimeter dan lama gempa 20-35 detik. Satu kali harmonik dengan amplitudo 22 milimeter dan lama gempa 45 detik. Delapan kali gempa low frequency dengan amplitudo 8-15 mm dan lama gempa 9-12 detik. Sementara satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-30 mm, dominan 7 mm.
Erupsi ini diketahui terjadi sejak Kamis pagi, 24 Maret 2022 sekitar pukul 8 sampai siang menjelang sore dimana abu letusan masih terus keluar dari kawah gunung. Selain mengeluarkan abu vulkanik pekat, gunung ini juga sudah 3 kali mengalami erupsi pada hari Kamis.
Sementara itu pengamat gunung api yang berada di lokasi pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, Jumono mengatakan, tidak ada getaran serta dentuman dari erupsi gunung ini. Menurutnya, erupsi terjadi selama dua harian, dari Kamis 24 hingga Jumat sore 25 Maret 2022.
“Tidak ada getaran dan dentuman dari erupsi ini,” ungkapnya.
Saat ini kondisi GAK masih berstatus waspada pada level II atau masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari posisi kawah. (ri/red)
