PANDEGLANG – Sejak pemerintah menetapkan harga minyak goreng satu harga Rp14.000 liter per 1 Februari 2022 lalu. Hingga saat ini, masyarakat masih kesulitan mendapatkan komoditas itu di setiap toko ritel. Padahal, Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah memastikan stok minyak goreng aman untuk enam bulan ke depan.
Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pandeglang Suaedi Kurdiatna mengungkapkan, akhir-akhir ini pihaknya telah melakukan pemantauan ke sejumlah minimarket di Pandeglang. Hal ini selain untuk mengontrol pembelian berlebihan dan mencegah penimbunan. Pihaknya juga memastikan dan mengecek stok minyak goreng yang ada di minimarket.
“Dari hasil pemantauan di lapangan, kami tidak menemukan warga yang membeli minyak goreng melebihi dari yang telah ditetapkan. Namun, stok minyak goreng yang ada di minimarket selaulu ludes diserbu pembeli. Karena, harga di pasar tradisional masih tinggi,” ungkapnya.
Suaedi mengaku, hasil pemantauan yang dilakukannya bahwa pada setiap harinya minyak goreng yang dijual selalu habis. Pihaknya berharap kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi borong minyak goreng.
“Memang belakangan ini terjadi kendala dalam pendistribusian. Sebab tak disangka antusias masyarakat begitu besar yang mengakibatkan minyak goreng cepat habis. Kami pun pihaknya memastikan tidak ada warga ataupun toko yang menimbun ataupun menyimpan dalam jumlah banyak. Hanya saja memang terkendala proses distribusi dari distributor yang rata-rata pengiriman dilakukan dalam dua hari,” tutupnya. (ran/red)