Kamis, November 13, 2025
BerandaEkonomiKinerja Bank Banten Melonjak 43%, Sinergi dengan Bank Jatim Jadi Pendorong Utama

Kinerja Bank Banten Melonjak 43%, Sinergi dengan Bank Jatim Jadi Pendorong Utama

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Kinerja Bank Banten atau PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk resmi memasuki fase baru kerja sama strategis dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).

Langkah ini ditandai dengan pembelian 27,51 juta lembar saham Bank Banten (kode: BEKS) oleh Bank Jatim pada 5 November 2025. Ini merupakan bagian dari pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) antara dua bank pembangunan daerah tersebut.

Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyambut positif langkah konkret yang diambil Bank Jatim. Dia menyebutnya sebagai momentum penting dalam transformasi Bank Banten menuju bank daerah yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya saing tinggi.

“Kami menyambut positif langkah Bank Jatim sebagai bagian dari kerja sama jangka panjang. Ini adalah babak baru dalam perjalanan transformasi Bank Banten menuju perbankan daerah yang kuat dan berkelanjutan,” ujar Busthami.

Baca Juga: Pertumbuhan Positif Bank Banten Didukung Kredit ASN dan KMK Kontraktor

Busthami menegaskan, sinergi melalui skema KUB dengan Bank Jatim akan menjadi pendorong penting. Tujuannya untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Bank Banten.

Dalam waktu dekat, Bank Banten akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November 2025. Ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas status Bank Jatim yang kini menjadi salah satu pemegang saham.

RUPSLB tersebut akan membahas dua agenda utama. Pertama, Persetujuan penetapan Bank Jatim sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP). Kedua, sebagai Bank Induk KUB, sesuai POJK 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Kemudian, persetujuan rencana aksi pemulihan Bank Banten sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan peraturan tersebut.

Baca Juga: Perkuat Sinergi dengan PT ABM, Bank Banten Teken PKS

Busthami juga menambahkan bahwa proses konsolidasi dan pemenuhan regulasi ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Banten.

Dukungan tersebut diharapkan memperkuat posisi Bank Banten dalam memperluas layanan. Khususnya dalam pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten.

“Kami optimis, sinergi kuat bersama Bank Jatim akan memperkuat kemampuan Bank Banten. Ini akan membantu dalam mengelola RKUD serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” tegasnya.

Kinerja Keuangan Bank Banten Terus Menguat

Sejalan dengan proses konsolidasi, kinerja keuangan Bank Banten menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Hingga akhir Kuartal III 2025, Bank Banten membukukan laba bersih Rp10,70 miliar. Ini tumbuh 43,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp7,46 miliar).

Total aset Bank Banten juga meningkat menjadi Rp9,50 triliun, naik 24,15% dari tahun sebelumnya (Rp7,65 triliun).

Rasio Non Performing Loan (NPL) pun terus membaik dan diproyeksikan turun di bawah 5% pada akhir tahun.

Kinerja positif ini turut tercermin di pasar modal. Saham BEKS menutup perdagangan Senin, 10 November 2025 di harga Rp31 per lembar. Ini menandakan optimisme investor terhadap prospek sinergi Bank Banten dan Bank Jatim.

Struktur Pemegang Saham Bank Banten

Dengan bergabungnya Bank Jatim sebagai Pemegang Saham Pengendali Kedua, komposisi kepemilikan saham Bank Banten kini adalah sebagai berikut: Pemerintah Provinsi Banten 34.289.755.661 lembar (66,11%), Bank Jatim 27.511.900 lembar (0,05%), dan publik 17.553.170.705 lembar (33,84%).

Busthami menutup dengan ajakan inspiratif kepada masyarakat Banten untuk terus mendukung kebangkitan Bank Banten sebagai simbol kemandirian dan kebanggaan daerah.

Editor AF Setiawan
TERKAIT
- Advertisment -