Kamis, November 13, 2025
BerandaEkonomiIHSG Waspada! Inflasi AS dan Data Ekonomi China Bisa Ubah Arah Pasar

IHSG Waspada! Inflasi AS dan Data Ekonomi China Bisa Ubah Arah Pasar

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Setelah pekan lalu IHSG relatif stabil, pasar keuangan global dan domestik kini bersiap menghadapi salah satu pekan paling krusial di kuartal IV 2025.

Bursa saham, pasar obligasi, dan nilai tukar mata uang akan diuji oleh derasnya rilis data ekonomi dari tiga raksasa dunia, Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang.

Selain faktor eksternal, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan dua data penting yang mencerminkan kondisi konsumsi domestik, menjadikannya pekan penuh ketegangan bagi para investor.

Data paling ditunggu pekan ini adalah inflasi AS (Consumer Price Index/CPI) yang akan dirilis pada Kamis, 13 November 2025.

Baca Juga: IHSG Catat Rekor Baru, Ditutup Menguat ke 8.337 pada 6 November 2025

Angka ini menjadi kunci bagi pasar untuk menentukan apakah The Federal Reserve (The Fed) telah benar-benar menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga, atau justru memperpanjang kebijakan “higher for longer”.

Pada September 2025, inflasi inti (Core CPI) dan inflasi utama (Headline CPI) sama-sama melandai di 3,0% secara tahunan (YoY).

Konsensus pasar memperkirakan angka Oktober akan tetap stabil di 3,0% untuk keduanya.

Hasil di luar perkiraan berpotensi mengguncang Dolar AS, Rupiah, IHSG, SBN, harga emas, hingga Bitcoin.

Data Domestik: Detak Konsumsi Indonesia Jadi Sorotan

1. Laporan Survei Konsumen Oktober 2025 (Senin, 10 November)

Pekan ini dibuka dengan data vital dari Bank Indonesia, yaitu Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).

IKK mencerminkan optimisme rumah tangga terhadap kondisi ekonomi saat ini dan enam bulan ke depan.

Pada September 2025, IKK berada di 115,0 turun dari 117,2 di Agustus.
Meski masih di zona optimis (di atas 100), tren pelemahan ini menjadi sinyal lampu kuning bagi investor.

Sebagai indikator utama konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari 50% terhadap PDB, penurunan di bawah 110 akan menjadi peringatan serius.

Inflasi tinggi, harga pangan, dan kebijakan suku bunga ketat menjadi faktor penekan daya beli.

Jika IKK Oktober justru rebound, hal ini dapat menjadi katalis positif bagi IHSG di awal pekan.

2. Survei Penjualan Eceran September 2025 (Selasa, 11 November)

Keesokan harinya, BI juga akan merilis Indeks Penjualan Riil (IPR) yang menggambarkan kekuatan konsumsi domestik secara nyata.

Pada bulan sebelumnya, BI memproyeksikan penjualan eceran tumbuh 5,8% YoY, naik dari 3,5% di Agustus.

Jika realisasi sesuai atau lebih tinggi dari ekspektasi, pasar akan menilai daya beli masyarakat masih tangguh.

Namun, jika pertumbuhan melemah, hal ini akan menjadi pukulan ganda bagi sentimen konsumsi nasional.

Jumat Keramat: Data Ekonomi China Jadi Penentu Arah Asia

1. Produksi Industri China (Industrial Production) – Jumat, 14 November

Data pertama yang dirilis dari Beijing adalah Produksi Industri Oktober, cerminan kesehatan sektor manufaktur.

Pada September, pertumbuhan mencapai 6,5% YoY, jauh di atas ekspektasi 5,0%. Untuk Oktober, pasar memperkirakan moderasi ke level 5,6% YoY.

2. Penjualan Ritel China (Retail Sales) – Jumat, 14 November

Bersamaan dengan data industri, Penjualan Ritel China juga akan diumumkan.
Data ini mengukur permintaan domestik dan menunjukkan seberapa cepat konsumen China mulai kembali berbelanja.

Pada September, pertumbuhan ritel hanya 3,0% YoY, level terendah sejak November 2024.

Kesenjangan antara supply kuat dan demand lemah menjadi masalah utama pemulihan ekonomi China.

Investor akan menantikan apakah konsumen mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit di Oktober ini.

Pekan 10–14 November 2025 menjadi momen penuh ketegangan bagi pelaku pasar.

Dari inflasi AS, survei konsumsi Indonesia, hingga data industri dan ritel China, semuanya berpotensi mengubah arah IHSG, SBN, dan nilai tukar Rupiah.

Investor disarankan untuk mencermati setiap rilis data secara seksama dan menyesuaikan strategi portofolio terhadap dinamika ekonomi global dan domestik.

Editor AF Setiawan
TERKAIT
- Advertisment -