Kamis, November 13, 2025
BerandaBeritaPertumbuhan Positif Bank Banten Didukung Kredit ASN dan KMK Kontraktor

Pertumbuhan Positif Bank Banten Didukung Kredit ASN dan KMK Kontraktor

Saluran WhatsApp

Serang, Bantentv.com – Komisaris Bank Banten, Rina Dewiyanti, menyampaikan bahwa pertumbuhan positif kinerja keuangan Bank Banten pada triwulan ketiga tahun 2025 terutama didorong oleh penyaluran kredit ASN dan peningkatan Kredit Modal Kerja (KMK) Kontraktor.

“Peningkatan laba Bank Banten di Triwulan III 2025 merupakan dampak positif dari kenaikan KYD dari posisi sebesar Rp3,8 triliun pada Desember 2024 menjadi sebesar Rp4,4 triliun pada September 2025 yang didapat dari Asset Buy dan Take Over Kredit ASN serta peningkatan KMK Kontraktor,” kata Rina.

Ia menjelaskan, peningkatan kredit ASN merupakan efek domino dari meningkatnya kepercayaan Pemerintah Daerah yang secara bertahap menempatkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) mereka di Bank Banten.

Beberapa daerah seperti Kabupaten Lebak dan Kota Serang telah mempercayakan pengelolaan RKUD kepada bank daerah tersebut.

Baca Juga: Perkuat Sinergi dengan PT ABM, Bank Banten Teken PKS

Selain itu, dukungan Payroll PPPK di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lebak, serta pengelolaan BLUD di RSUD Balaraja turut memberikan kontribusi nyata terhadap kinerja positif Bank Banten.

Rina juga menambahkan, keberhasilan menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi salah satu indikator pertumbuhan sehat Bank Banten. Nilai DPK meningkat signifikan dari Rp3,4 triliun pada Desember 2024 menjadi Rp4,2 triliun di September 2025.

“Peningkatan DPK itu di luar RKUD. Karena dana RKUD tidak digunakan untuk penyaluran kredit. Sebagaimana komitmen kami dari awal, RKUD akan sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan Pemda sebagaimana mestinya, sehingga kami bisa memastikan likuiditas Bank Banten akan tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.

Dengan pengelolaan keuangan yang disiplin, peningkatan DPK berdampak langsung pada naiknya penghasilan bunga bersih secara year-on-year (YoY) dari Rp130 miliar pada September 2024 menjadi Rp149 miliar pada September 2025.

“Sehingga secara umum laba bersih YoY meningkat di September 2024 sebesar Rp7,4 miliar dan di September 2025 menjadi sebesar Rp10,7 miliar,” pungkasnya.

Rina menegaskan, likuiditas RKUD tetap terjaga dengan baik karena dana tersebut disimpan dalam aset likuid berupa Surat Berharga Negara (SBN).

“Karena dana RKUD ini tidak digunakan untuk penyaluran kredit dan selalu tersimpan di Assets Likuid yaitu di Surat Berharga Negara (SBN),” tutupnya.

Editor Siti Anisatusshalihah

TERKAIT
- Advertisment -